NAMA: ANDI SURYATEJA JURUSAN: SISTEM INFORMASI SEMESTER:(V) MATA KULIAH: SISTEM BERKAS

Minggu, 11 November 2012

JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER
 Materi 5. 1IP Versi 4 IP versi 4 •
 TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) 
•Terdiri dari berbagai protocol yang bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu pada proses komunikasi data 
•Protocol yang satu tidak perlu mengetahui cara kerja protocol yang lain, sepanjang bisa menerima dan mengirim data. 
•Membuat jelas dan menjadi sederhana (proses encapsulations) Pembagian IP Address Dikenal dua cara pembagian IP Address, yakni: 
•Classfull dan 
•Classless Addressing Classfull Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan klas,dimana IP address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni: 
•Class A 
•Class B 
•Class C 
•Class D 
•Class E Klasifikasi IP Address 
•Address kelas A 
•1 bit pertama IP Address-nya “0” 
•Address kelas B  
•2 bit pertama IP Address-nya “10” 
•Address kelas C 
•3 bit pertama IP Address-nya “110” 
•Address kelas D 
•4 bit pertama IP Address-nya “1110” 
•Address kelas E 
•4 bit pertama IP Address-nya “1111” Class A Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh 
•Bit pertama : 0 
•Panjang NetID : 8 bit 
•Panjang HostID: 24 bit 
•Byte pertama : 0 –127 
•Jumlah Kelas : 128 (27) (0 dan 127 dicadangkan) 
•Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx (1. 0 . 0 . 1 s/d 1.255.255.254) … (126. 0 . 0 . 1 s/d 126.255.255.254) • Jumlah Host : 16.777.214 (2^24-2)IP pada setiap Kelas A 
•Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar IP Address Class A  • Ciri : bit pertama = 0 • Standar: 8 bit network dan 24 bit host 
•Ada 128 (27) IP kelas A di dunia ( -2) 
•Satu kelas A dapat menampung sampai lebih dari 16 juta host ( 2563 -2 ) Class B 
•Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh 
•Bit pertama : 10 
•Panjang NetID : 16 bit 
•Panjang HostID: 16 bit • Byte pertama : 128 –191 
•Jumlah Kelas : 16.384 (214) 
• Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx (128. 0 . 0 . 1 s/d 128. 0 .255.254) … (191.255. 0 . 1 s/d 191.255.255.254) 
•Jumlah Host : 65.534 (2^16-2)IP Address pada setiap Kelas B 
•Deskripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang IP Address Class B 
•Ciri : dua bit pertama = 10 
•Standar : 16 bit network & 16 bit host 
•Ada 214 IP kelas B di dunia (64 x 256)64 adalah jumlah range IP dari 128 hingga 191 
•Satu kelas B dapat menampung sampai lebih dari 65 ribu host (2562 -2) Class C 
•Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh 
•Bit pertama : 110 
•Panjang NetID : 24 bit 
•Panjang HostID : 8 bit 
•Byte pertama : 192 –223 
•Jumlah Kelas : 2.097.152 (221) 
•Range IP : 192. 0 . 0 .xxx sampai 223.255.255.xxx (192. 0 . 0 . 1 s/d 192. 0 . 0 .254) … ( 223.255.255. 1 s/d 223.255.255.254 ) 
•Jumlah Host : 254 (28 -2)IP Address pada setiap Kelas C 
•Deskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil IP Address Class C 
•Ciri : tiga bit pertama = 110 
•Standar : 24 bit network & 8 bit host 
•Ada 32 x 256 x 256 (221) IP kelas C di dunia32 adalah jumlah range IP dari 192 hingga 223 
•Satu kelas C dapat menampung sampai 254 host Class D 
•Format : 1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. Mmmmmmm 
•Bit pertama : 1110 –11110111 • Bit multicast : 28 bit 
•Byte inisial : 224 –239 
•Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP multicast (RFC 1112) Class E 
•Format : 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. Rrrrrrrr 
•Bit pertama : 1111 
•Bit cadangan : 28 bit 
•Byte inisial : 240 –255 
•Deskripsi : Kelas E adalah kelas yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental (research). Contoh Soal (Classfull) 
•Termasuk klas apa IP Address 10.10.0.1? ◦(Klas A) 
•Termasuk klas apa IP Address 100.100.100.100? ◦(Klas A) 
•Termasuk klas apa IP Address 128.0.0.1? ◦(Klas B) 
•Termasuk klas apa IP Address 192.168.0.254? ◦(Klas C) Mengartikan suatu Address Mengartikan suatu Address Mengartikan suatu Address IP Address Classes Identifying Address Classes Address Class Prefixes Network and Host Division Class A Address Class B Address Class C Address Class D Address Architecture Class E Address Architecture IP Address Range Classless Addressing 
•Metode classless addressing (pengalamatan tanpa klas) saat ini mulai banyak diterapkan, yakni dengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut juga dengan Network Prefix. 
•Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring(Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit. 
•Contoh : 192.168.0.0/24 Contoh IP Private (Khusus Local) dengan metode classless addressing 
•0/8 0.0.0.1 s.d. 0.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214 
•10/8 0.0.0.1 s.d. 10.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214 
•127/8 127.0.0.1 s.d. 127.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214 
•169.254/16 169.254.0.1 s.d. 169.254.255.254 Hosts/Net: 65.534 
•172.16/12172.16.0.1 s.d. 172.31.255.254 Hosts/Net: 1.048.574 (Private Internet) 
•192.0.2/24 192.0.2.1 s.d. 192.0.2.254 Hosts/Net: 254 
•192.168/16 192.168.0.1 s.d.192.168.255.254 Hosts/Net: 65.534 (Private Internet) Aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang akandigunakan 
• Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’. (‘Loopback’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri). 
•Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akanmenyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggotanetwork tersebut. 
•Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.
•Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama). Contoh Soal Classless Addresing 
•Berapa Range IP 10/8 • 10.0.0.1 s.d. 10.255.255.254 
•Berapa Range IP 169.254/16 
•169.254.0.1 s.d. 169.254.255.254 
•Berapa Range IP 192.168/16 
•192.168.0.1 s.d.192.168.255.254 
•Berapa Range IP 192.168.0/24 
•192.168.0.1 s.d.192.168.0.254 Contoh Soal Classless Addresing 
•Berapa Range IP 192.168.0.0/26 
•192.168.0.1 s.d.192.168.0.62 
•Berapa Range IP 192.168.0.65/26 
•192.168.0.65 s.d.192.168.0.126 
•Berapa Range IP 192.168.0.130/26 
•192.168.0.129 s.d.192.168.0.190 
•Berapa Range IP 192.168.0.200/26 
•192.168.0.193 s.d.192.168.0.254 Mengartikan suatu Address 10/8 artinya: 
•Netmask : 255.0.0.0 
•IP Network : 10.0.0.0 
•IP Address : 10.0.0.1 s/d 10.255.255.254 
•IP Broadcast : 10.255.255.255 Mengartikan suatu Address 169.254/16 artinya: 
•Netmask : 255.255.0.0 
•IP Network : 169.254.0.0 
•IP Address : 169.254.0.1 s/d169.254.255.254 
•IP Broadcast : 169.254.255.255 Mengartikan suatu Address 192.168.0/24 artinya: 
•Netmask : 255.255.255.0 
•IP Network : 192.168.0.0 
•IP Address : 192.168.0.1 s/d 192.168.0.254 
•IP Broadcast : 192.168.0.255 
•Jumlah host 1 network (LAN) = 254 Mengartikan suatu Address 192.168.0/25 artinya: 
•Netmask : 255.255.255.128 
•IP Network : 192.168.0.0 (Network 1) 
•IP Address : 192.168.0.1 s/d 192.168.0.126 
•IP Broadcast : 192.168.0.127 
•IP Network : 192.168.0.128 (Network 2) 
•IP Address : 192.168.0.129 s/d 192.168.0.254 
•IP Broadcast : 192.168.0.255 
•Ada 2 bh LAN (subnet) yang bisa dibentuk dengan jumlah host pada tiap subnet sejumlah 126 Mengartikan suatu Address 192.168.0/26 artinya: 
•Netmask : 255.255.255.192 
•IP Network : 192.168.0.0 (Network 1) 
•IP Address : 192.168.0.1 s/d 192.168.0.62 
•IP Broadcast : 192.168.0.63 • IP Network : 192.168.0.64 (Network 2) 
•IP Address : 192.168.0.65 s/d 192.168.0.126 
•IP Broadcast : 192.168.0.127 Mengartikan suatu Address 192.168.0/26 artinya: 
•Netmask : 255.255.255.192 
•IP Network : 192.168.0.128 (Network 3) 
•IP Address : 192.168.0.129 s/d 192.168.0.190 
•IP Broadcast : 192.168.0.191 
•IP Network : 192.168.0.192 (Network 4) 
•IP Address : 192.168.0.193 s/d 192.168.0.254 
•IP Broadcast : 192.168.0.255 
•Ada 4 bh LAN (subnet) yang bisa dibentuk dengan jumlah host pada tiap subnet sejumlah 62. Mengartikan suatu Address 172.16/12 artinya: 
•Netmask : 255.192.0.0 
•IP Network : 172.16.0.0 
•IP Address : 172.16.0.1 s/d 172.31.255.254
•IP Broadcast : 172.31.255.255 JARINGAN KOMPUTER Materi 5.2 IP Versi 6 Alamat IP versi 6 
•Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringanTCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. 
•Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038host komputer di seluruh dunia. 
•Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A 
•Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. 
•IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing. 
•Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration. 
• Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix. 
• Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373. Format Alamat 
• Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format. 
• Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner: 
•0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000101010101000000000 1111111111111110001010001001110001011010 
•Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit: 
•0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010 Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut: 
•21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A Penyederhanaan bentuk alamat 
•Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi: 
•21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (:). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (:) yang terdapat dalam alamat tersebut. 
•Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini. Alamat asli Alamat asli Alamat asli yang disederhanakan FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2 FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2 FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002 FF02:0:0:0:0:0:0:2 
•Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. 
•Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit. Format Prefix 
•Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask. 
•Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu[alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks menentukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut: 
•3FFE:2900:D005:F28B::/64 Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID. KASUS Misalkan : BillingExplorer Di-Install Jadi Satu Dengan Server Internet 
•INTERNET----MODEM---SERVER/GATEWAY/PC KASIR | | HUB | | CLIENT 1----CLIENT 2 ----CLIENT 3 ----CLIENT 4 ---dst MENGGUNAKAN FIX IP 
•BillingExplorer Kasir IP Address 192.168.10.1 Subnet Mask 255.255.255.0Gateway 192.168.10.1 
•Client Nomor 1 IP Address 192.168.10.2 Subnet Mask 255.255.255.0 Gateway 192.168.10.1 
•Client Nomor 2 IP Address 192.168.10.3Subnet Mask 255.255.255.0 Gateway 192.168.10.1 
•Client Nomor 3 IP Address 192.168.10.4Subnet Mask 255.255.255.0 Gateway 192.168.10.1 
•Client Nomor 4 IP Address 192.168.10.5 Subnet Mask 255.255.255.0 Gateway 192.168.10.1
•dst ...................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar